Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Kalimantan Tengah gelar Seminar Nasional Menjelang Peringati Hari Jadi Pertama

beliangn Rabu, 14 Juli 2021 05:20:58 300

Palangka Raya – Beliangnews, Dewan Pengurus Daerah , Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Kalimantan Peringati Hari jadinya yang pertama pada tanggal 29 Juli 2021 mendatang.

Ketua Pelaksana kegiatan tersebut ADALAH Dr. Misnawati, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan tersebut telah dimulai Tengah menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi pertama sejak tanggal 14 Juli 2021 dengan dilaksanakannya Seminar Nasional yang bertema “REVITALISASI SENI DAN BUDAYA DAERAH”.

Acara yang dibuka secara langsung oleh Ketua Umum DPW KSBN Kalimantan Tengah Ibu Natalia, S.T mengundang lima orang pembicara dari berbagai latar belakang yaitu: Drs. Kardinal Tarung sebagai staf ahlli DPW KSBN Kalimantan Tengah dan juga Damang Jekan Raya, Prof. Dr. Setya Yuwana, M.A., selaku Ketua Asosiasi Lisan Jawa Timur, Donny Paul, S.Sn.,yang merupakan praktisi seni rupa Kalimantan Tengah, Beny M. Tundan, S.H., selaku praktisi seni pertunjukan, dan Arbendi I. Tue selaku CEO Pajawan Tingang Production dan peneliti budaya Kalimantan Tengah, serta seminar nasional ini juga dimoderatori oleh Ibu Dr. Misnawati, M.Pd., selaku ketua panitia kegiatan dan Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Palangka Raya.Pada pembukaan seminar Nasional pertama dihadiri lebih dari 300 peserta.

Dalam sambutannya, Natalia menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah sebagai bentuk komitmen KSBN Kalimantan Tengah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam melestarikan dan mengembangkan Seni dan Budaya Kalimantan Tengah. Selain itu seminar nasional ini diharapkan dapat membangun kesadaran bersama semua pihak untuk melestarikan seni dan budaya daerah yang hampir punah.

Drs. Kardinal Tarung dalam paparan makalahnya yang berjudul “Upaya DPW KSBN Kalimantan Tengah Merevitalisasi Seni dan Budaya Kalimantan Tengah” menjelaskan bahwa Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang terberdaya.

Upaya perlindungan warisan budaya daerah Kalteng lanjut Drs. Kardinal Tarung melaksanakan amanat UU Pemajuan Kebudayaan No 5 Th 2017 untuk tujuan antara lain”mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia menyangkut tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, olahraga tradisional.

“Oleh karena itu, DPW KSBN Kalimantan Tengah mencoba melakukan beberapa upaya untuk merevitalisasi seni dan budaya Kalimantan Tengah sebagai sebuah organisasi yang mengkhususkan pada bidang seni dan budaya dan juga sebagai bentuk tanggung jawab sebagai insan seni Kalimantan Tengah”.

Prof. Dr. Setya Yuana, M.A., juga menyampaikan pentingnya revitalisasi seni dan budaya daerah seperti yang disampaikan dalam makalah yang berjudul “REVITALISASI SENI DAN BUDAYA ETNIK PADA ERA DIGITAL” Yang menekankan bahwa pemerintah telah membuat undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Yang mengatur asas pemajuan kebudayaan, tujuan pemajuan kebudayaan, dan objek pemajuan kebudayaan.

Lanjut Prof. Dr. Setya Yuana, M.A,Nilai Budaya dalam Pepatah-Petitih Dayak Ngaju diantaranya: Sikap Optimis manusia dalam memandang kehidupan; Semangat untuk Bekerja Keras; Nilai Budaya yang Berkaitan dengan Hubungan Antar manusia ; Nasihat untuk Berbuat Baik dalam Kehidupan Bermasyarakat.

Praktisi Seni Rupa Kalimantan Tengah Donny Paul, S.Sn., yang telah menerima dan mendapatkan beberapa penghargaan dalam bidang seni diantaranya The Best Water Painting 2002 , The Best Design International Lucky Strike Competion 2005 , 100 Perupa Terbaik Indonesia, Dies Natalis ISI Yogyakarta 2009 , Tanda Jasa Kehormatan Tokoh Dayak Kalteng, K.I –MDL-DAS Tahun 2020, dalam makalahnya yang berjudul “Revitalisasi Seni Rupa Tradisonal” menerangkan bahwa revitalisasi seni rupa harus kita lakukan namun tanpa meninggalkan esensi dari tradisi serta budaya itu sendiri. Banyak hal yang dapat kita lakukan agar tetap eksis di dunia seni rupa,kita dapat mengikuti berbagai event-event yang ada di berbagai komunitas,dan bisa juga kita bekerjasama dengan pihak swasta maupun pemerintah atau bisa juga kita melakukan kegiatan mandiri sesuai dengan kemampuan kita.

Beny M. Tundan, S.H., menaruh perhatian pada seni pertunjukan terutama di masa pandemi menyampaikan dalam makalahnya yang berjudul” Revitalisasi Seni dan Budaya dengan Semangat” memaparkan bahwa di tengah pandemi dan pasca pandemi kedepannya tetap memberi nilai Semangat dalam merevitalisasi seni dan budaya. Kesempatan dengan cara menemukan dan mengenali potensi, perkembangan dan peluang yang ada. Peluang tersebut diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan ruang digital (kedepannya TV Digital ASO : Analog Switf Off 2022) dan jaringan internet yang baik menjadi peluang besar, pendefinisian produk-karya dan konsumennya, mengubah strategi promosi dan lini produk-karya, bahkan alih profesi atau mengubah lini produk (kemampuan merestrukturisasi – merecycle produk / daur ulang.

“Tak lupa, selalu mengutamakan prinsip “critical thinking” dalam sebuah karya dan mengutamakan kearifan lokal sebagai pusat sumber eksplorasi artistik, mewujudkan kerjasama/sinergi yang baik semua kepentingan sehingga terwujudnya nilai seni budaya dan pariwisata kerakyatan multiplier effect yang baik”,ucap Beny M. Tundan, S.H.

Arbendi I. Tue yang memang selama ini banyak melakukan penelitian terhadap budaya Kalimantan Tengah dalam makalahnya yang berjudul “Strategi Revitalisasi Sastra Lisan Kalimantan Tengah: Sebuah persfektif Jatinitas Bangsa di Indonesia Emas 2045” menerangkan bahwa Revitalisasi sastra lisan kalimantan tengah sangat penting karena sastra lisan adalàh budaya dan jatinitas bangsa. Indonesia emas 2045 akan manjadi seperti manusia tanpa busana jika sastra lisan dan budaya daerah itu punah.

Lanjut Arbendi I. Tue upaya revitalisasi bisa dilakukan melalui penelitian, pendokumentasian, digitalisasi, dan pemanfaatan robot kecerdasan buatan karena masa sekarang dan masa depan manusia akan berdampingan dengan kecerdasan buatan. Dalam revitalisasi kita harus membuang pola pikir kuno sepertinya menganggap sesuatu itu sulit, tidak masuk akal, atau bukan urusan. Revitalisasi sastra lisan dan budaya daerah adalah tanggung jawab semua elemen bangsa.

Rangkaian kegiatan dalam memperingati hari jadi yang pertama KSBN Provinsi Kalimantan Tengah ini akan kembali dilanjutkan dengan diadakannya Seminar Nasional pada tanggal 17 Juli 2021 dengan tema “Folklore Nusantara”, 21 Juli 2021 dengan tema “ Sastra Daerah dan Tantangannya”, dan pada tanggal 30 Juli 2021 dengan tema “ Mendesain Seni Pertunjukan dari Sejarah dan Tradisi Lisan”, puncaknya KSBN Provinsi Kalimantan Tengah jika situasi sudah memungkinkan akan mengadakan pagelaran Sendratari “ONRUST,” kisah perjuangan suku Dayak dalam perang Barito berupa penenggelaman kapal perang Onrust. Peristiwa atau kisah ini merupakan kerugian Belanda dalam sejarah penaklukan Kalimantan.(lusi/P.Raya)

Komentar

Berita Terkait